Inilah Tradisi Aneh Dan Mengerikan Suku Afrika

02/02/2019

Setiap negara pasti memiliki tradisi masing-masing, sama halnya seperti tradisi di Afrika. Di Afrika, hanya untuk mendapatkan seorang calon istri kesayangan, para lelaki disana harus bertarung sampai mati. Wah, yang bener aja bertarung sampai mati. Akan tetapi masih banyak lagi tradisi aneh di Afrika yang belum kamu tahu seperti berikut ini:


Bertarung Sampai Mati Demi Mempelai Wanita


Demi mendapatkan hati pujaan wanita yang dicintai, cowok-cowok di Afrika rela untuk saling baku hantam di atas ring pertandingan. Tentu saja pertandingan ini resmi dan berlangsung secara sportif di depan masyarakat. Biasanya pertarungan ini terpaksa dilakukan, jika wanita Afrika ketahuan memiliki cinta segitiga.

Berbeda kalau mereka rela berbagi pacar maka tidak akan ada pertarungan. Namun bila kedua pacarnya tidak ada yang mau mengalah, mereka akan bertarung sampai membuktikan siapa yang lebih kuat. Sang wanita mau tak mau harus menikah dengan sang pemenang, tragisnya dalam pertarungan ini tak jarang pihak yang kalah mengalami luka berat, cacat hingga meninggal dunia.


Berbagi Istri untuk Sahabat lama


Tamu adalah raja terlebih jika tamu itu adalah sahabat lama dari desa seberang. Di wilayah Kenya, Afrika masih ada sekelompok suku pedalaman yang mempraktekkan tradisi aneh bertukar istri. Ketika seseorang bertamu ke rumahnya, mereka bukan hanya diperlakukan bak seorang Raja. Tapi dari makanan, pakaian sampai tempat tidur sudah dipersiapkan untuknya. Dan yang paling gila, istrinya sendiri juga dipersiapkan sebagai bonus menginap.

Tanpa perlu repot-repot meminta, sang pria pemilik rumah akan menawari kepada tamunya apakah ia ingin meniduri istrinya. Sementara mereka asyik berkimpoi, sang suami akan tidur dihalaman depan rumah sampai pagi hari. Dan ketika kunjungan balik nantinya, tamu tersebut juga akan memperlakukan hal yang sama untuknya. Untungnya praktek tukaran istri ini sudah semakin jarang sekarang, semenjak mereka mendapatkan penyuluhan akan bahaya penyakit menular akibat pergaulan seks bebas.

Moran, Ritual Kedewasaan Bertarung dengan Singa

Untuk menyambut kedewasaan pria di Suku Maasai, Kenya. Berlaku adat istiadat yang sudah dijalani sejak jaman neneng moyang mereka. Yakni Ritual Moran ,bertarung dengan singa buas hanya bermodalkan sebilah bambu saja. Meski saat dilepaskan ke dalam hutan tidak sendirian, biasanya berkelompok 5 sampai 7 orang.

Namun untuk mengalahkan singa hanya dengan bermodal bambu tentu sangat sulit dan berbahaya. Terlebih Singa merupakan hewan predator yang hidup berkelompok dan tidak sendirian. Akan ada perlawanan sengit dari kelompok raja hutan ini. Tak jarang, para remaja ini gagal membunuh singa, justru salah satu dari mereka tewas mengenaskan akibat terkaman singa buas tersebut.


Minuman Selamat Datang Darah Sapi



Saat berkunjung ke suku pedalaman Afrika pun kita akan diperlakukan sama seperti itu. Tetua adat akan menyuruh anak buahnya membawakan seekor sapi, kemudian ia akan menusuk sapi malang itu sampai mengeluarkan darah. Darah segar itu kemudian diberikan kepada kita agar diminum sampai habis sebagai tanda kekeluargaan antara orang asing dengan suku mereka.


Baca Juga Selanjutnya : Tarian Khas Dari Berbagai Negara Yang Unik Dan Keren


Ritual Kecantikan ala Wanita Afrika

Untuk menyambut kedewasaan pria di Suku Maasai, Kenya. Berlaku adat istiadat yang sudah dijalani sejak jaman neneng moyang mereka. Yakni Ritual Moran ,bertarung dengan singa buas hanya bermodalkan sebilah bambu saja. Meski saat dilepaskan ke dalam hutan tidak sendirian, biasanya berkelompok 5 sampai 7 orang.

Namun untuk mengalahkan singa hanya dengan bermodal bambu tentu sangat sulit dan berbahaya. Terlebih Singa merupakan hewan predator yang hidup berkelompok dan tidak sendirian. Akan ada perlawanan sengit dari kelompok raja hutan ini. Tak jarang, para remaja ini gagal membunuh singa, justru salah satu dari mereka tewas mengenaskan akibat terkaman singa buas tersebut.


Berdansa Dengan Mayat



Jika para keluarga di belahan dunia lain akan menangis serta meratapi almarmum yang telah meninggalkannya, berbanding terbalik dengan Madagaskar di Afrika. Setiap genap 5 atau 7 tahun sekali, para penduduk disana akan melakukan tradisi Famadihana, yakni mengeluarkan mayat dari dalam kubur kemudian mengarak jenazah tersebut keliling desa sambil menari dan bersorak gembira. Keluarga dan semua penduduk harus bersuka cita dalam perayaan menyeramkan tersebut, hal ini sebagai bentuk penghormatan serta simbol cinta kepada almarhum.


Setrika Dada



Sebagian besar wanita di dunia ini mendambakan payudara yang besar dan indah, namun berbeda dengan wanita yang ada di Kamerun ini. Masyarakat disana masih mempertahankan budaya mereka, yaitu meyakini bahwa memiliki payudara besar akan menimbulkan keburukan bagi wanita karena akan menimbulkan birahi pria. Hal tersebut akan membuat para gadis yang beranjak dewasa harus mengalami sakit karena dada mereka di setrika.



© Dodol Pagi All rights reserved.
Powered by Webnode
Create your website for free! This website was made with Webnode. Create your own for free today! Get started